Loading...
Saat isterinya, Shanti diketahui hamil, Bablu Jatav sangat gembira. Seorang anak akhirnya akan lahir, menceriakan rumah tangga mereka yang sudah berjalan selama 15 tahun. Namun, malang tak dapat dihalang.
Setelah melahirkan puteri pertamanya, Shanti meninggal dunia 20 September 2012 lalu. Jatav pun kebingungan, ia harus tetap bekerja menyara diri dan anak perempuannya, di sisi lain tak ada saudara mara yang bersedia membantu merawat Damini, nama bayi itu.
Akhirnya keputusan muktamad terpaksa diambil,dia harus tetap bekerja menarik beca sambil menggendong puterinya yang baru lahir.
Damini yang berusia sebulan didukung dengan selendang bertali yang dililit di lehernya. "Sejak tak ada yang mahu merawat putriku aku menjaganya sambil mengayuh beca," kata Jatav. Namun, hidup di jalanan terlalu berat untuk seorang bayi yang masih merah.
Damini terpaksa dikejarkan ke hospital di Jaipur awal minggu ini. Ia perlu menjalani rawatan intensif akibat septicaemia atau bakteria dalam darah, anemia, dan dehidrasi berat. Mujurlah bayi kecil itu kini telah menjalani rawatan dan dalam keadaan stabil.
Dr JK Mittal dari Rumah Sakit Fortis di Jaipur mengatakan, Damini telah terlepas dari bahaya. "Ia bertindak balas rawatan kami dengan baik, sekarang Damini terlepas dari bahaya. Kami juga ingin menyampaikan, berat badannya kini naik," kata dia kepada BBC .
Bantuan akhirnya mencurah-curah diterima.
Kisah Jatav dan fotonya yang sedang menggendong bayi tersebar ke dunia. Bantuan pun mengalir ke ayah dan anak malang itu. Dalam seminggu sejak cerita pertama kali diterbitkan di laman web berita BBC , wang telah mengalir dari seluruh dunia untuk membantu Damini dan Bablu Jatav.
Sekurang-kurangnya telah terkumpul wang US $ 24.236 . Bantuan itu diterima Bablu Jatav dengan perasaan terharu. "Saya tidak tahu siapa saja para dermawan itu, dari negara mana saja mereka, yang telah terpanggil untuk membantu kami. Puteri saya sangat beruntung," katanya.
Sementara itu, sebuah NGO di Bharatpur, Apna Ghar, saat ini mendampingi Jatav merawat bayi Damini selepas dia meninggalkan hospital. "Kami bekerja sama dengan Jatav dan kerajaan tempatan untuk membantu mereka," pengasas Apna Ghar, BM Bhardwaj.
Sumber: BBC, Daily Mail
Setelah melahirkan puteri pertamanya, Shanti meninggal dunia 20 September 2012 lalu. Jatav pun kebingungan, ia harus tetap bekerja menyara diri dan anak perempuannya, di sisi lain tak ada saudara mara yang bersedia membantu merawat Damini, nama bayi itu.
Akhirnya keputusan muktamad terpaksa diambil,dia harus tetap bekerja menarik beca sambil menggendong puterinya yang baru lahir.
Damini yang berusia sebulan didukung dengan selendang bertali yang dililit di lehernya. "Sejak tak ada yang mahu merawat putriku aku menjaganya sambil mengayuh beca," kata Jatav. Namun, hidup di jalanan terlalu berat untuk seorang bayi yang masih merah.
Damini terpaksa dikejarkan ke hospital di Jaipur awal minggu ini. Ia perlu menjalani rawatan intensif akibat septicaemia atau bakteria dalam darah, anemia, dan dehidrasi berat. Mujurlah bayi kecil itu kini telah menjalani rawatan dan dalam keadaan stabil.
Dr JK Mittal dari Rumah Sakit Fortis di Jaipur mengatakan, Damini telah terlepas dari bahaya. "Ia bertindak balas rawatan kami dengan baik, sekarang Damini terlepas dari bahaya. Kami juga ingin menyampaikan, berat badannya kini naik," kata dia kepada BBC .
Bantuan akhirnya mencurah-curah diterima.
Kisah Jatav dan fotonya yang sedang menggendong bayi tersebar ke dunia. Bantuan pun mengalir ke ayah dan anak malang itu. Dalam seminggu sejak cerita pertama kali diterbitkan di laman web berita BBC , wang telah mengalir dari seluruh dunia untuk membantu Damini dan Bablu Jatav.
Sekurang-kurangnya telah terkumpul wang US $ 24.236 . Bantuan itu diterima Bablu Jatav dengan perasaan terharu. "Saya tidak tahu siapa saja para dermawan itu, dari negara mana saja mereka, yang telah terpanggil untuk membantu kami. Puteri saya sangat beruntung," katanya.
Sementara itu, sebuah NGO di Bharatpur, Apna Ghar, saat ini mendampingi Jatav merawat bayi Damini selepas dia meninggalkan hospital. "Kami bekerja sama dengan Jatav dan kerajaan tempatan untuk membantu mereka," pengasas Apna Ghar, BM Bhardwaj.
Sumber: BBC, Daily Mail
2 Ulasan
tabah si bapa..
BalasPadampengorbanan besar..
BalasPadamjerit kat sini