Loading...
Ahli sejarah Injil James Tabor dan pasukan arkeologi mencari makam berukir berusia 2.000 tahun di Jeruselam, dan mereka percaya jika penggambaran Yunus ditelan ikan paus merupakan simbol dari kebangkitan Yesus.
Sejumlah ilmuwan arkeologi di Yerussalem mendakwa menemui sebuah makam yang diperkirakan berasal dari masa Yesus Kristus dan kemudian menjadi perbincangan mengenai asal usul agama Kristian. Demikian dilansir ABC, Selasa (11/4/2012).
Ahli sejarah Injil James Tabor adalah seorang professor dan kepala ilmu kajian agama di Universiti North Carolina, Charlotte, Amerika Syarikat (AS). Ia bekerjasama dengan sebuah pasukan yang dipimpin oleh pembuat filem kontroversi Simcha Jacobovici. Dengan menggunakan kamera yang dilengkapu robot bertangan, pasukan ini mencari makam dengan ukiran yang berusia 2.000 tahun dan mendakwa ini menggambarkan kebangkitan Yesus Kristus di kuburan itu.
Di sebelahnya terdapat sebuah kotak mengandungi tulang belulang manusia dan merupakan makam di abad pertama. Eksplorasi dari kehidupan kuno di tanah suci ini diangkat dalam sebuah filem dokumentari untuk saluran Discovery Channel, The Resurrection Tomb Mystery, dan akan tayang pada 12 April mendatang. "Ini seperti sebuah keinginan untuk lari dari perasaan menakutkan.
Sesuatu yang tak boleh bicara dan menghadirkan perasaan takzim, "jelas Tabor. "Kerana orang-orang ini meninggal sekitar 2.000 tahun silam dan kami berusaha mencari tahu apa yang mereka ingat di masa-masa akhir mereka, bagaimana mereka dikebumikan, apa yang mereka tinggalkan di belakang. Lalu muncul pemikiran kami, apakah ada sesuatu yang kami dapati yang luar biasa dari penemuan ini atau makam ini hanya sebuah makam orang Yahudi biasa, "demikian ujar Tabor.
Jacobovici dikritik habis-habisan setelah membuat tuntutan Sekitar lima tahun lalu bahawa dirinya mencari pemakamam keluarga Yesus dengan kotak berukir mengandungi tulang Maria, ibunda Isa, Yesus, Maria Magdalena dan juga anak Yesus. Namun, Tabor, percaya jika Jacobovici mencari sesuatu yang signifikan iaitu dua makam itu terpisah oleh jarak sejauh 200 kaki atau sekitar 60 meter dan sepertinya saling berkaitan satu sama lain. Tabor juga bekerjasama dengan Jacobovici untuk menerbitkan sebuah buku yang diberi judul The Jesus Discovery.
0 Ulasan
jerit kat sini