Gambar: Kisah Wanita Pakistan Berwajah Buruk

Gambar: Kisah Wanita Pakistan Berwajah Buruk

Loading...

Rom, Sungguh tragis! Seorang wanita Pakistan membunuh diri setelah selama 12 tahun hidup dengan keadaan wajah yang rosak teruk akibat disiram air panas oleh bekas suaminya.


Bekas penari berumur 33 tahun itu melompat dari tingkat enam sebuah bangunan di Rom, Itali. bekas suami Younus itu Bilal Khar, anak seorang gabenor Pakistan yang kaya raya, dibebaskan pada tahun 2003, kes yang berkaitan dengan serangan itu.


Akibat serangan air panas pada Mei 2000 lalu, Fakhra Younus mengalami kerosakan wajah yang mengerikan. Bahkan Younus menyebut dirinya kelihatan "tidak seperti manusia". Peristiwa itu terjadi di depan putra Younus yang ketika itu masih berumur 5 tahun.

Saat itu, bekas suaminya, Bilal Khar masuk ke rumah ibunda Younus dan menyiramkan air keras ke wajah wanita itu saat dirinya sedang tidur. Tidak jelas apa pencetus perbuatan Khar tersebut. Akibat serangan itu, seperti diberitakan harian Daily Mail, Younus sempat mengalami keadaan kritikal.

Hidungnya nyaris semuanya meleleh. Wajahnya pun menghitam. Sejak kejadian itu, Younus telah 39 kali menjalani pembedahan berasingan untuk memperbaiki wajahnya yang rosak. Serangan mengerikan itu juga telah menghanguskan rambutnya, membuat buta sebelah matanya, menghancurkan telinga kirinya dan bahkan melelehkan kedua payudaranya.

Saat kejadian, anaknya bahkan ketakutan melihat Younus dan berkata, "Ini bukan ibu saya". Usai insiden tersebut, Younus pindah ke Itali dan tinggal di Rom sambil meneruskan rawatan luka-lukanya. Namun pada 17 Mac lalu, ibu seorang anak ini menamatkan hidupnya. Dia meninggalkan mesej yang menyebutkan dirinya bunuh diri kerana kebisuan hukum atas kekejaman yang dialaminya dan ketidakpedulian para penguasa Pakistan.


Pelaku serangan air panas tersebut, Bilal Khar sempat ditahan pada tahun 2002 dan dikenakan dakwaan percubaan pembunuhan. Namun selepas lima bulan, lelaki itu dibebaskan dengan jaminan. Khar yang merupakan bekas ahli parlimen dan putra seorang gabenor kaya Pakistan itu, akhirnya dinyatakan tidak bersalah atas serangan itu.


Diyakini dia telah menggunakan sambungan keluarganya untuk lari dari hukuman bersalah. Menurut organisasi hak asasi manusia wanita, The Aurat Foundation, lebih dari 8.500 kes serangan air panas, pemaksaan perkahwinan dan bentuk-bentuk lain keganasan terhadap kaum wanita dilaporkan di Pakistan selama tahun 2011.




Catat Ulasan

0 Ulasan