Taubat Dan Bersihkan Diri DiArafah

Taubat Dan Bersihkan Diri DiArafah

Loading...

MAKKAH - "Haji adalah Arafah". Begitulah jawaban Rasulullah Muhammad SAW saat ditanya penduduk Najed mengenai haji ribuan tahun silam.

"Barangsiapa yang datang sebelum salat fajar dari malam harinya, sesungguhnya yang bersangkutan telah berhaji" hadist riwayat Ahmad.

Wukuf adalah kegiatan paling utama dalam berhaji. Jika seseorang tidak dapat melaksanakan wukuf dengan baik maka tidak sahlah ibadah hajinya. Karenanya, sepalipun sakit calon jamaah hanya yang masih mampu akan ditandu untuk dilakukan safari wukuf.

Dalam bahasa Arab wukuf berarti berdiam diri. Seseorang yang menjalani ibadah haji haruslah berdiam diri dan berdoa di padang Arafah, padang luas di sebelah timur Kota Makkah.

Kegiatan ini dilaksanakan hanya pada satu hari (siang hari) pada tanggal 9 Dzulhijjah pada penanggalan Hijriyah. Pada tahun ini tanggal 9 Dzulhijjah jatuh pada hari Sabtu, 5 November 2011.

Arafah adalah sebuah lembah yang terletak di antara Muzdalifah dan Thaif. Padang tandus yang terbentang mulai dari perbatasan kawasan Arafah sampai di gunung yang dinamakan Jabal Arafah. Yang mengelilingi lembah ini mulai dari arah timur berbentuk seperti setengah lingkaran.

Di ujung sebelah selatan adalah jalan menuju Thaif dan ujung utara terdapat Jabal Rahmah. Di sebelah barat terdapat sebuah bukit bebatuan, di tempat inilah Rasulullah berkhutbah. Di bawahnya terdapat sebuah musholla yang dikenal dengan nama mesjid Shakrat. Jarak antara batas awal Arafah dengan kaki gunung Arafah sekitar 1.500 meter.

Di Arafah inilah Rasulullah menyampaikan khutbahnya yang terkenal dengan nama khutbah wada’ atau khutbah perpisahan, karena tak lama setelah menyampaikan khutbah itu beliaupun wafat.

Di saat itu, ayat Al-Qur’an, surat al-Maa’idah ayat 3 turun sebagai pernyataan telah sempurna dan lengkapnya ajaran Islam yang disampaikan Allah SWT melalui Muhammad saw. Firman Allah SWT : “..Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu menjadi agama bagimu…”.

Arafah juga merupakan tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa setelah dipisahkan Allah SWT selama 200 tahun setelah diturunkan dari Surga karena melanggar perintah Allah dengan memakan buah Khuldi.

Setelah bertemu di Jabal Rahmah, Nabi Adam dan Siti Hawa memohon ampun atas keselahan mereka selama puluhan tahun di padang Arafah. Kemudian Allah mengampuni Nabi Adam dan Siti Hawa. Di Arafah juga lah Allah memberi ampunan pertama kali kepada manusia.

Di dalam hadits qudsi Allah berfirman bahwa:“Lihatlah kepada hamba-Ku di Arafah yang lesu dan berdebu. Mereka datang kesini dari penjuru dunia. Mereka datang memohon rahmat-Ku sekalipun mereka tidak melihatku. Mereka minta perlindungan dari azab-Ku, sekalipun mereka tidak melihat Aku”

Allah sangat memuliakan hari wukuf di Arafah. Hari itu, Allah mendekat sedekat-dekatnya kepada orang-orang yang wukuf di Arafah untuk mendengarkan ungkapan dan keluhan hati mereka, menatap dari dekat wajah dan perilaku mereka.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “ . . . Ia (Allah) mendekat kepada orang-orang yang di Arafah. Dengan bangga Ia bertanya kepada para malaikat, Apa yang diinginkan oleh orang-orang yang sedang wukuf itu ?“

Pada hari itu, Allah senang sekali jika mereka berdoa kepada-Nya. Ia mengabulkan semua doa mereka disana, sebagaimana tersebut dalam hadist yang lain :

Sabda Rasullullah saw : “Di antara berbagai jenis dosa, ada dosa yang tidak akan tertebus kecuali dengan melakukan wukuf di Arafah” (disanadkan oleh Ja’far bin Muhammad sampai kepada Rasulullah saw).

Bahkan Allah murka ketika manusia tidak yakin dosanya diampunkan di Arafah, seperti sabda Rasullullah saw : “Yang paling besar dosanya di antara manusia adalah seseorang yang berwukuf di Arafah lalu berprasangka bahwa Allah tidak memberinya ampun” (Al Khatib dalam kitab Al-Muttafaq wal Muftaraq)

Meski hanya beberapa jam saja, wukuf di Arafah sangat berarti. Sungguh sangat penting berdoa di Arafah, disaksikan dari dekat oleh Allah SWT dan dibangga-banggakan-Nya di depan para malaikatnya.

“Hai malaikat-Ku ! Apa balasan (bagi) hamba-Ku ini, ia bertasbih kepada-Ku, ia bertahlil kepada-Ku, ia bertakbir kepada-Ku, ia mengagungkan-Ku, ia mengenali-Ku, ia memuji-Ku, ia bershalawat kepada nabi-Ku. Wahai para malaikat-Ku ! Saksikanlah, bahwasanya Aku telah mengampuninya, Aku memberi syafaat (bantuan) kepadanya. Jika hambaku memintanya tentu akan Kuberikan untuk semua yang wukuf di Arafah ini.

Momen Arafah merupakan kesempatan bagi jamaah haji untuk merenung, mengingat dosa-dosa yang pernah diperbuat. Kemudian menengadah ke langit meminta ampun kepada Allah SWT, serta tidak mengulanginya lagi setelah haji. Usai haji jadilah pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Aminnnn...

(dari pelbagai sumber)

Catat Ulasan

0 Ulasan