Loading...
Pengemis Serbu Jakarta
JAKARTA-
Fenomena kehadiran pengemis dadakan di Jakarta mulai terasa sehari menjelang bulan Ramadan. Di sejumlah titik pemakaman umum, tampak pengemis yang mencari rezeki dengan meminta-minta kepada peziarah.
Menurut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidhan, ada ‘aktor’ alias bos pengemis yang memang sengaja menyebar dan mengkoordinir para pengemis tersebut.
“Ada dua dimensi untuk melihat fenomena pengemis. Dimensi pertama, mereka memang miskin atau dhuafa. Dimensi kedua, karena ada aktor intelektual di belakang para pengemis itu,” kata Amidhan saat berbincang dengan okezone, Minggu (31/7/2011).
MUI, diakui Amidhan, memang belum pernah melakukan pengkajian atas fenomena tersebut. Namun, berdasarkan pendapat sejumlah Ulama dan media, fenomena pengemis dadakan bulan Ramadhan memang menjamur.
“Lihat saja, jangankan bulan Ramadan setiap hari Jumat saja banyak pengemis di masjid, apalagi dalam bulan puasa,” katanya.
Amidhan melihat bahwa, memang ada orang yang sengaja menjadikan pengemis sebagai usaha jalan pintas mencari uang. “Mereka berpendapatan Rp15.000 sampai Rp100.000, ini berarti usaha yang sangat menjanjikan,” kata Amidhan.
Diperkirakan pada bulan Ramadan, tahun ini, sejumlah masjid dan rumah pejabat akan menjadi incaran para bos pengemis untuk menyebar anak buahnya.
“Rumah-rumah pejabat tentunya akan menjadi sasaran pengemis, karena mereka memperkirakan akan ada pembagian zakat,’ kata Amidhan.
SUMBER: http://www.okezone.com/
JAKARTA-
Fenomena kehadiran pengemis dadakan di Jakarta mulai terasa sehari menjelang bulan Ramadan. Di sejumlah titik pemakaman umum, tampak pengemis yang mencari rezeki dengan meminta-minta kepada peziarah.
Menurut ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Amidhan, ada ‘aktor’ alias bos pengemis yang memang sengaja menyebar dan mengkoordinir para pengemis tersebut.
“Ada dua dimensi untuk melihat fenomena pengemis. Dimensi pertama, mereka memang miskin atau dhuafa. Dimensi kedua, karena ada aktor intelektual di belakang para pengemis itu,” kata Amidhan saat berbincang dengan okezone, Minggu (31/7/2011).
MUI, diakui Amidhan, memang belum pernah melakukan pengkajian atas fenomena tersebut. Namun, berdasarkan pendapat sejumlah Ulama dan media, fenomena pengemis dadakan bulan Ramadhan memang menjamur.
“Lihat saja, jangankan bulan Ramadan setiap hari Jumat saja banyak pengemis di masjid, apalagi dalam bulan puasa,” katanya.
Amidhan melihat bahwa, memang ada orang yang sengaja menjadikan pengemis sebagai usaha jalan pintas mencari uang. “Mereka berpendapatan Rp15.000 sampai Rp100.000, ini berarti usaha yang sangat menjanjikan,” kata Amidhan.
Diperkirakan pada bulan Ramadan, tahun ini, sejumlah masjid dan rumah pejabat akan menjadi incaran para bos pengemis untuk menyebar anak buahnya.
“Rumah-rumah pejabat tentunya akan menjadi sasaran pengemis, karena mereka memperkirakan akan ada pembagian zakat,’ kata Amidhan.
SUMBER: http://www.okezone.com/
0 Ulasan
jerit kat sini